Lingkungan Sosial Budaya

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran International
Lingkungan Sosial Budaya
Dosen : Christifani Handayani SE,MM
STIE Manajemen Bisnis Indonesia



A. Pengertian Budaya dalam Lingkup Bisnis Internasional

           Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu.
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. 


Terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:

  1. Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut.
  2. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional antara lain:
  1. Lakukanlah persiapan.
  2. Jangan terburu-buru.
  3. Bangkitkan kepercayaan.
  4. Memahami pentingnya bahasa.
  5. Menhormati budaya.
  6. Memahami unsur-unsur budaya.



B. Unsur- unsur kebudayaan

        Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.


  • Struktur sosial
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu- individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.

a). Stratifikasi Sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.


b). Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.

  • Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena bahasa merupakan sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain.
Ada beberapa jenis bahasa diantarnya:
  1. Bahasa sebagai senjata bersaing
  2. Bahasa perantara
  3. Bahasa terjemahan
  4. Berkata tidak
  • Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi sering dapat berlangsung salah diantara orang- orang yang mempunyai kebudayaan yang sama, peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila orang- orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.
  • Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana cara anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi, tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan.
  • Nilai dan Sikap
Budaya juga mempengaruhi nilai dan sikap anggota- anggota suatu masyarakat. Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota- anggota tersebut; sikap terdiri atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilai- nilai tersebut. Nilai- nilai budaya sering berasal dari kepercayaan yang sangat mendalam tentang kedudukan individu dalam hubungan dengan Yang Ilahi, keluarga, dan hierarki sosial. Sikap budaya terhadap faktor- faktor seperti waktu, umur, pendidikan, dan status mencerminkan nilai- nilai ini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia bagi bisnis- bisnis internasional dalam suatu negara tertentu.

C.  Karakteristik Kebudayaan

        Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:
  • Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
  • Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated)
  • Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
  • Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota- anggota masyarakata tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu.Orang-orang yang sama-sama memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat; orang- orang yang tidak memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat itu.

D.  Pengaruh Budaya dalam Komunikasi Bisnis

        Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Masyarakat di Indonesia terdiri atas beranekaragam suku, ras, adat istiadat, dan bahasa. Budaya merupakan suatu cara hidup atau kebiasaan yang digunakan masyarakat sebagai peraturan dalam kehidupan yang kemudian berkembang dan diturunkan atau diwariskan dari generasi ke generasi. Istilah budaya berasal dari bahasa sanskerta “buddhayah” yang berupa bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi atau akal. Istilah budaya dari bahasa Inggris “culture” yang berarti budaya, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi kultur.
        Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Bahasa merupakan salah satu perwujudan dari budaya. Bahasa yang berbeda-beda terkadang mempengaruhi proses komunikasi. Ketika seorang komunikator kesulitan berkomunikasi dengan komunikan yang berbeda latar belakang budayanya maka cara yang tepat untuk menciptakan komunikasi yang efektif adalah mempelajari latar belakang budaya komunikan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa budaya menjadi pembelajaran di masyarakat.
Budaya berkaitan dengan komunikasi yang tercermin dalam beragam bahasa. Perkembangan zaman memberikan pengaruh dalam kehidupan sosial, yaitu budaya mempengaruhi komunikasi bisnis. Tujuan kegiatan bisnis adalah mencari keuntungan. Sebuah perusahaan harus berlaku adil kepada konsumen, tidak menipu.
        Oleh karena itu, perilaku etis sangat dibutuhkan dalam proses bisnis. Perilaku etis tidak hanya untuk proses pemasaran produk saja, perilaku tersebut juga berlaku untuk nilai dan moral sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan multinasional biasanya karyawan yang dipekerjakan dari berbagai negara, perbedaan budaya tersebut memberikan pengaruh dalam komunikasi bisnis. Perusahaan yang maju dapat berkembang dengan baik. Perusahaan tersebut akan dibangun dibeberapa wilayah seperti di lingkungan domstik maupun luar negeri. Untuk itu perusahaan diimbau agar mampu memahami kebudayaan-kebudayaan yang ada di dalam kehidupan sosial. Berikut adalah pengaruh budaya dalam komunikasi bisnis:

  1. Pemasaran
Pemasaran dalam sebuah perusahaan menjadi hal yang lumrah. Perusahaan berusahan meningkatkan pemasaran dalam negeri maupun luar negeri. Pemasaran luar negeri atau pemasaran internasional menjadi salah satu pengaruh budaya dalam komunikasi bisnis. Hal yang penting dalam pemasaran internasional adalah memahami budaya di setiap wilayaj karena budaya mempengaruhi hasil produksi. Oleh karena itu, budaya menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran.
  1. Sumber daya manusia
Budaya dalam komunikasi bisnis berpengaruh terhadap sumber daya manusia. suatu perusahaan besar akan banyak membuka cabang perusahaan lain baik di domestik maupun internasional. Hal ini berhubungan dengan pengangkatan atau recruitment karyawan dalam perusahaan tersbut. Semakin banyak cabang perusahaan yang tersebar maka semakin beragam budaya karyawan dalam perusahaan tersebut. Misalnya, perusahaan asing yang membuka lapangan kerja di Indonesia. Karyawan yang ada di perusahaan tersebut tidak hanya dari warga asing, tetapi ada beberapa karyawan dari domestik. 
  1. Perbedaan budaya di tempat kerja
Perkembangan perusahaan berpengaruh terhadap sumber daya manusia dimana sumber daya manusia tersebut menjadi heterogen karena memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan budaya tersebut terjadi di dalam satu perusahaan atau tempat kerja. Untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis, pelaku perusahaan harus mempelajari latar belakang budaya yang dimiliki oleh karyawannya. Salah satu cara adalah dengan mengadakan diskusi. Diskusi memberikan pengaruh yang baik untuk kegiatan bisnis dan memudahkan pelaku bisnis dalam memberikan arahan kepada karyawannya. Dengan demikian, pelaku bisnis lebih dapat berkomunikasi secara efektif kepada karyawannya.




 KESIMPULAN


        Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.
Beberapa karakteristik kebudayaan adalah: Dipelajari, Dibagi, Perubahan generasi, Symbolic, : Diteladani, Penyesuaian. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.
Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap komponen budaya (sosiokultural) antara lain: Estetika, Sikap dan kepercayaan, Sikap terhadap waktu, Sikap terhadap pencapaian pekerjaan, Sikap terhadap perubahan atau ide baru, Agama.
Kebudayaan material merujuk pada semua objek buatan manusia dan berkaitan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi).
Teknologi dari suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan, diterapakan oleh masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuan –tujuan ekonomi dan budaya. Teknologi adalah signifikan dalam upaya bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan merupakan faktor vital dalam strategi persaingan perusahaan-perusahaan multinasional
.


STUDY KASUS


Perusahaan Kentucky Fried Chicken

        Kentucky Fried Chicken (KFC) memasuki India pada Juni 1995, tepatnya di Bangalore, dan menghadapi banyak protes dan demostrasi selama bertahun-tahun. Beberapa diantaranya adalah :
  1. Meskipun pemerintah telah mengizinkan masuknya investasi asing di bidang makanan cepat saji pada awal 1990an, masih ada beberapa pihak yang tidak setuju. Alasan ketidaksetujuan ini diantaranya : banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, menjaga bisnis domestik, ketakutan akan invasi budaya, dampak buruk junk food bagi kesehatan, serta dampak ke pertanian dan lingkungan. Para petani mengatakan bahwa KFC telah bertindak tidak etis dengan menawarkan junk food di negara miskin seperti India, yang memiliki masalah malnutrisi yang parah. Selain itu, ketidaksetujuan juga datang dari pihak lain seperti nasionalis, aktivis lingkungan, dan aktivis binatang.
  2. Pelanggaran terhadap peraturan mengenai kandungan MSG dalam makanan. Pada saat itu, Agustus 1995, batas kandungan MSG yang ditentukan oleh Indian Prevention of Food Adulteration Act (IPFAA) untuk makanan cepat saji adalah maksimal 1%. Sedangkan ayam Kentucky mengandung 2,8% MSG. Akibat kasus ini, KFC sempat dicabut surat izin usahanya dan berurusan dengan hukum. Namun pihak KFC terus menyatakan pembelaannya. Akhirnya, pada Desember 1995 pemerintah India menaikkan batas maksimal kandungan MSG di makanan. Meskipun demikian, aktivis terus mencari isu-isu lainnya untuk menjatuhkan KFC. Kontroversi mengenai MSG dan protes dari para nasionalis baru menghilang pada akhir 1990an, yang digantikan oleh masalah dari PETA.
  3. PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) India, yang terutama mengecam penyiksaan yang dilakukan KFC terhadap ayam di peternakannya. PETA bahkan sempat menyiarkan dokumentasi video pada konferensi pers di Bangalore pada tanggal 9 Oktober 2003. Video ini menggambarkan penderitaan yang dialami ayam-ayam di peternakan KFC, diantaranya memperlihatkan bagaimana ayam ditempatkan di kandang yang sempit dan harus berebutan untuk memperoleh makanan, rekayasa genetika yang dilakukan, tidak adanya pengobatan bagi ayam yang terkena penyakit, penyembelihan tanpa menggunakan anestesia, dan kekasaran yang dilakukan oleh pekerja di peternakan. Ayam-ayam diberi makan paksa sehingga tumbuh secara abnormal, mengalami patah tulang, serangan jantung, kelainan kaki. Selain itu, PETA mengklaim KFC sebagai pembunuh ayam terbesar di dunia. Sampai saat ini, perselisihan antara keduanya masih berlanjut.
KFC menghadapi banyak kasus selama tahun-tahun awalnya di India, yang dikarenakan kurangnya analisis terhadap lingkungan eksternal, diantaranya :
  • Sosial budaya : budaya, nilai, institusi sosial, lingkungan.
  • Politik-hukum : sentimen proteksi, regulasi kandungan MSG
  • Ekonomi : pendapatan per kapita.
Akibatnya, KFC mengalami kerugian yang cukup besar, baik karena kasus hukum, tindakan vandalisme, dan image perusahaan.

McDonald’s

        McDonald’s, ketika memasuki pasar India pada akhir 1990an, mengganti Big Mac-nya yang terbuat dari daging sapi menjadi “Maharaja Mac” yang terbuat dari daging kambing ketika ia membuka operasinya di India. Selain itu, ia juga membagi menunya ke dalam kategori vegetarian dan non-vegetarian. India, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu adalah pemuja sapi. Sapi dianggap sebagai binatang yang sakral di negara tersebut. Selain itu, mayoritas dari kaum Hindu adalah vegetarian. McDonald’s sebagai perusahaan global dalam hal ini menyesuaikan diri dengan budaya lokal India.
Disini kita dapat melihat bahwa McDonald’s melakukan beberapa kajian lingkungan eksternal sebelum memasuki pasar India, terutama pada aspek-aspek budaya, norma, nilai, dan kepercayaan/agama. Tentu saja McDonald’s juga telah mempertimbangkan variabel lainnya seperti ekonomi dan politik. Pembukaan restoran McDonald’s pertama di India dilakukan beberapa tahun setelah pemerintah membuka pintu masuk investasi asing bagi industrinya.
McDonald’s yang masuk ke India beberapa tahun setelah KFC telah mempersiapkan diri untuk menghindari ancaman-ancaman berupa protes dan demostrasi. Selain itu juga, berusaha menangkap peluang dengan menyesuaikan menu dengan kaum mayoritas di India. Meskipun perusahaan sempat tersangkut kasus hukum (akibat adanya kandungan ekstrak sapi di minyak penggoreng kentangnya), namun kerugian yang dihadapi tidak separah KFC.
DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan Populer